Selasa, 10 September 2013

aktivitas kelompok

penampakan "tuyul" disaat kerja kelompok

inilah aktivitas mahasiswa ST3 yang sedang menyiapkan bahan - bahan syarat omsateks untuk keesokan hari, hari terakhir OSMATEKS.

Jumat, 06 September 2013

DESIZING GROUP

Desizing group terdiri dari 1 ketua dan 9 anggota  :

Ketua     : Muhammad Salman Abidin
Anggota  : Arien Nurul Fikriyah
                Deaneu Wulandari
                Fachran Alwy
                Intan Erdan Panyalai
                Muhamad Sopyan
                Novia Hermayanti
                Rini Destiana Putri  
                Sabila Tsani Ridwan
                Selly Apriliyanti
               untuk profilenya bisa di lihat di bawah:
Nama : Muhammad Salman Abidin
alamat : Jl. Kamarung Gg.Empi No.6
TTL    : Bandung, 1 Maret 1995
Sekolah : STT Tekstil
Jurusan : Teknologi dan bisnis garmen

Nama : Sabila Tsani Ridwan
alamat : Jl. Kopo komplek Margahayu kencana As no.8
TTL    : Bandung, 13 Mei 1996
Sekolah : STT Tekstil
Jurusan : Fashion design

Nama : Rini Destiana Putri
Alamat : Jl. Wiranta no.4 Cicadas
TTL : Kinawai, 3 Januari 1995
Sekolah : STT Tekstil
Jurusan:  D3 TPL


Nama    : Novia  Hermayanti
Alamat  :Ds. Karang mukti RT 02/ RW 01, Bungursari, Purwakarta.
TTL      : Purwakarta, 11 November 1996



Sekolah : STT Tekstil
Jurusan  : Kimia Tekstil



Nama : Arien Nurul Fikriyah
Alamat : Jl. Purwakarta, RT 01/ RW 08 Cikalong wetan
TTL : Bandung, 22 Januari 1995
Sekolah : STT Tekstil
Jurusan : Kimia Tekstil

Nama : Muhamad Sopyan
Alamat : Jl. Dsn Licin 2 RT 04/ RW 02 Kec. Cimalaka Kab.Sumedang
TTL : 17 Juli 1995
Jurusan : Teknik Tekstil

Nama : Deaneu Wulandari
Alamat :  Jl.H. Moch.Syahri RT 04/ RW 02 No.14 Bandung
TTL: 
Bandung, 13 Mei 1996
Sekolah : STT Tekstil
Jurusan : Teknologi dan bisnis garmen
Nama : Selly Aprilianti
Alamat : Jl. Kolonel Ahmad Syam No.79 Jatinangor - Sumedang
TTL : Bandung, 15 April 1995
Sekolah : STT Tekstil
Jurusan : Kimia Tekstil

Nama : Intan Erdan Panyalai

Nama : Fchran Alwy

  TEORI DASAR
A.   PROSES PENGHILANGAN KANJI
Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji yang terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan. Proses ini merupakan proses awal dalam industri penyempurnaan tekstil. Benang lusi kain tenun biasanya dikanji untuk menambah kekuatannya agar permukaan benang licin dan tahan gesekan serta tarikan. Pemilihan jenis kanji yang dipakai ditentukan oleh jenis serat. Sedangkan cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada jenis kanji dan sifat-sifat serat. Metode yang digunakan adalah cara Exhaust ( perendaman ) dan cara kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan kanjinya diharapkan memiliki sifat daya serap terhadap air dan zat warna yang baik.
Beberapa jenis kanji memiliki sifat khusus misalnya : tepung kanji kristal akan sulit larut, kanji PVA akan sensitif terhadap alkali, kanji poliakrilat dapat dihilangkan dengan amonia pada kondisi alkali, dan kanji CMC ( Karboksimetil selulosa ) akan larut dalam air panas. Zat penganji sendiri dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu :
1.    Kanji yang mudah terdegradasi
2.    Kanji yang larut dalam air
3.    Kanji yang tidak larut dalam air dan tahan air ( water resistant )

Karakteristik kanji dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis Kanji
Karekteristik
Zat Penghilang Kanji
Starch
Modifikasi Starch
Mudah didegradasi
Enzim
Oksidator
Akrilat, PVA, CMC, Spec, Modifikasi Starch
Larut dalam air
Penggelembungan dalam air panas
Modifikasi akrilat / PES
Tahan air
Netralisasi dan dispersi

Penghilanagn kanji dengan pemakaian enzim dan oksidator akan mendegradasi kanji yang tidak larut menjadi larut. Faktor yang berpengaruh dalam proses ini adalah ketepatan pemilihan dan konsentrasi zat penghilang kanji, kondisi proses seperti pH, suhu, dan waktu, serta metode yang digunakan.
Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara :
a.    Penghilangan kanji dengan enzim
b.    Penghilangan kanji dengan oksidator ( hidrogen peroksida / H2O2 ), amonium persulfat / ( NH4 )2S2O8 , kalium persulfat / K2S2O8
c.    Penghilangan kanji dengan asam ( HCl, H2SO4 )
d.    Penghilangan kanji dengan alkali ( NaOH )
e.    Penghilangan kanji dengan perendaman air
Beberapa metode penghilangan kanji yaitu :
1.    Metode Perendaman / Exhaust
Pada metode ini kain direndam dalam larutan penghilang kanji pada suhu dan waktu tertentu, metode ini merupakan proses diskontinyu, cocok untuk produksi dengan kapasitas kecil. Mesin yang biasa dipakai adalah mesin jigger, winch, jet dyeing, dll.
2.    Metode Pad Batching / rendam-peras-bacam
Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder kemudian diperas dan digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik dan dibacam/diperam sambil diputar selama waktu tertentu, metode ini merupakan proses semi-kontinyu.
3.    Metode Pad Steaming / rendam-peras-kukus
Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder kemudian diperas dan dikukus pada suhu 105 0 C selama kurang lebih 10 menit, kemudian dicuci bersih.
B. Tahapan Pada Serat-Serat Tekstile

1.1 Penghilangan kanji (Desizing)
Proses penghilangan kanji dilakukan pada kain tenun, yang bertujuan menghilangkan kanji yang terdapat pada benang lusi, karena pada saat proses petenunan benag lusi banyk mengalami gesekan, agar tidak putus maka benang lusi diberi kanji sehingga menjadi kuat. Kanji tersebut akan menghalangi proses pencelupan jika tidak dihilangkan, karena kanji yang terdapat pada kain akan menghalangi zat warna masuk kedalam serat dan hasil pencelupannya akan belang dan tampak tidak rata. Prinsipnya adalah mengubah kanji yang tidak larut dalam air menjadi glukosa yang larut dalam air dengan menambahkan zat penghilang kanji.
Ada tiga jenis kanji yang dapat digunakan dalam pemberian kanji sewaktu proses penganjian dalam pertenunan :
1. Kanji alam (Strach)
Didapatkan dari alam, seperti kanji yang terbuat dari jagung, tepung dan lain-lain atau dengan istlah lain adalah natural strach (jagung), modified strach (tepung tapioka).
2. Kanji Hewan (Gelatin)
Proses penghilangan untuk kanji hewan dilakukan dengan cara perendaman enzim, asam, basa atau alkali dan oksidator.
3. Kanji Sintetik
Kanji sintetik adalah kanji yang di buat oleh manusia (kanji buatan) seperti kanji acrylic, PVA dan lain-lain.

Menurut sifatnya masing-masing, ketiga kanji tersebut mempunyai sifat yang berbeda. Adapun sifat dari kanji alam yaitu : mudah didapat, harganya murah tetapi sangat sulit dihilangkan pada proses desizing (penghilangan kanji). Sedangkan kanji buatan mudah dihilangkan tetapi harganya sangat mahal. Oleh karena itu para ahli tekstil mencari alternatif lain supaya ada kanji yang murah dan tidak sulit saat dihilangkan. Maka pada saat itu ditemukan alternatif yang memang memudahkan pada saat proses desizing dan harganya tidah mahal, yaitu dengan mencampurkan dua bahan kanji tersebut sehingga disebut dengan kanji campuran (kanji semi sintetik).
Cara identifikasi kanji :
• Tes dengan Iodida dengan menentukan kanji
• Tes untu kanji yang larut, diukur dengan mencuci dalam air kemudian dihitung pengurangn beratnya.

SEJARAH STT TEXTIL BANDUNG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil di mulai sejak tahun 1922 dengan nama Textile Inrichting Bandoeng (TIB) . Di era pemerintahan Indonesia, tahun 1954 dikembangkan menjadi Akademi Textil (AKATEX) . Akatex mempunyai dua program studi, yaitu teknik tekstil dan kimia tekstil, kedua program studi tersebut diselesaikan selama tiga tahun setengah dan lulusannya mendapat gelar Bachelor Tekstil (Bk.Teks) .

Tahun 1964, Akatex di ubah menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Tekstil (PTIT) dengan program studi yang sama dan lulusannya mendapatkan gelar Sarjana Tekstil . Program studi PTIT diselesaikan selama lebih dari dua tahun setelah Akatex
Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian pada tahun 1966 di rubah lagi menjadi Institut Teknologi Tekstil (ITT) yang merupakan gabungan dari Akatex, PTIT, Balai Penelitian Tekstil (BaPT), dan Pilot Pemintalan.
Sejak tahun 1979, ITT dikembangkan menjadi dua lembaga, yaitu Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Industri Tekstil (BBT) dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) . Pembentukan STTT ini kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan Bersama Menteri   Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 274/SK/VI/1981 dan 0182/0/1981 tangal 6 Juni 1981. STTT menyelenggarakan pendidikan vokasi Program Diploma IV (dengan masa studi selama 4 tahun) dan Program Diploma I (dengan masa studi selama 1 tahun). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, lulusan Program Diploma IV memperoleh sebutan Sarjana Sains Terapan (S.S.T) sedangkan lulusan Program Diploma I memperoleh sebutan Ahli Pratama (AP) .
Sampai saat ini STTT adalah satu-satunya perguruan tinggi di bidang teknologi tekstil milik Pemerintah Indonesia
Jenjang : Diploma (D-I,D-IV)
Jumlah Mahasiswa : 1325 (2012)
Lulusan Per Tahun : 209 (2011)
Dosen Tetap : 51